Gara-gara Uang Kuliah Tunggal, Kampus Unair Tegang
A
A
A
SURABAYA -
Suasana kampus Universitas Airlangga (Unair) terlihat tegang ketika para mahasiswa melayangkan protes terkait sistem baru model Uang Kuliah Tunggal (UKT) 4B.
Sampai sore ini, kampus C Unair masih terjadi perdebatan antara pihak rektorat dengan mahasiswa, Rabu (24/4/2019).
Penolakan itu bermula ketika manajemen Unair menerapkan sistem baru model UKT 4B dengan aturan mahasiswa baru 2019 membayar terlebih dahulu Uang Kuliah Awal (UKA) yang dirasa membebani dan kenaikan harga kisaran UKT di masing-masing jenjang.
Para perwakilan dari BEM Unair juga juga menemui pihak rektorat untuk menanyakan aturan yang dianggap memberatkan mahasiswa itu. Alotnya pembahasan sempat membuat pelaksanaan audiensi terhenti selama sejam. Suasana tegang menyelimuti pertemuan antara mahasiswa dan pihak rektorat.
Rektor Unair Prof Nasih langsung turun tangan untuk meredam aksi mahasiswa di gedung rektorat. Perdebatan pun berlangsung senggit dengan kesepakatan tidak adanya kegaduhan di kampus.
“Unair menerapkan UKT 2019 dengan klasifikasi UKT 1 sampai 4 dengan mempertimbangkan untuk membantu kelompok kurang mampu dengan subsidi silang dari kelompok yang lebih mampu,” kata Nasih.
Dia melanjutkan, kebijakan UKT 2019 sesungguhnya merupakan upaya membantu bagi kelmpok kurang mampu dengan subsidi silang. Apalagi Unair terus mendorong jumlah mahasiswa jalur bidik misi agar bisa meningkat dan dapat menyelesaikan kuliahnya dengan baik.
“Kebijakan hanya diterapkan bagi calon mahasiswa baru 2019 sana. Sehingga bukan diberlakukan untuk mahasiswa lama. Ini yang harus dipahami oleh semuanya, sehingga mahasiswa tidak perlu cemas. Karena sesungguhnya tak merubah kebijakan UKT yang telah berlaku sebelumnya,” jelasnya.
Suasana kampus Universitas Airlangga (Unair) terlihat tegang ketika para mahasiswa melayangkan protes terkait sistem baru model Uang Kuliah Tunggal (UKT) 4B.
Sampai sore ini, kampus C Unair masih terjadi perdebatan antara pihak rektorat dengan mahasiswa, Rabu (24/4/2019).
Penolakan itu bermula ketika manajemen Unair menerapkan sistem baru model UKT 4B dengan aturan mahasiswa baru 2019 membayar terlebih dahulu Uang Kuliah Awal (UKA) yang dirasa membebani dan kenaikan harga kisaran UKT di masing-masing jenjang.
Para perwakilan dari BEM Unair juga juga menemui pihak rektorat untuk menanyakan aturan yang dianggap memberatkan mahasiswa itu. Alotnya pembahasan sempat membuat pelaksanaan audiensi terhenti selama sejam. Suasana tegang menyelimuti pertemuan antara mahasiswa dan pihak rektorat.
Rektor Unair Prof Nasih langsung turun tangan untuk meredam aksi mahasiswa di gedung rektorat. Perdebatan pun berlangsung senggit dengan kesepakatan tidak adanya kegaduhan di kampus.
“Unair menerapkan UKT 2019 dengan klasifikasi UKT 1 sampai 4 dengan mempertimbangkan untuk membantu kelompok kurang mampu dengan subsidi silang dari kelompok yang lebih mampu,” kata Nasih.
Dia melanjutkan, kebijakan UKT 2019 sesungguhnya merupakan upaya membantu bagi kelmpok kurang mampu dengan subsidi silang. Apalagi Unair terus mendorong jumlah mahasiswa jalur bidik misi agar bisa meningkat dan dapat menyelesaikan kuliahnya dengan baik.
“Kebijakan hanya diterapkan bagi calon mahasiswa baru 2019 sana. Sehingga bukan diberlakukan untuk mahasiswa lama. Ini yang harus dipahami oleh semuanya, sehingga mahasiswa tidak perlu cemas. Karena sesungguhnya tak merubah kebijakan UKT yang telah berlaku sebelumnya,” jelasnya.
(nth)