Belasan KPPS di Jombang Tumbang, Satu Keguguran

Kamis, 25 April 2019 - 16:06 WIB
Belasan KPPS di Jombang Tumbang, Satu Keguguran
Ketua PPK Kesamben, Jombang saat menjalani perawatan medis di Puskesmas setempat.Foto/SINDONews/Tritus Julan
A A A
JOMBANG - Sebanyak 16 Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan 1 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Jombang, tumbang sejak pelaksaan pemilihan umum 17 April 2019.

Bahkan, satu orang KPPS wanita mengalami keguguran. Terbaru, yakni Ketua PPK Kesamben, Jombang, Khotim Fadli,31, harus dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Dia pingsan seusai melakukan rekapitulasi form C1 di kantor Kecamatan Kesamben, Jombang, pada Rabu (24/4) malam.

"Semalam masuk Puskesmas. Saat itu saya bersama dengan teman-teman PPK lainnya hendak memulai rekapitulasi form C1 untuk pileg (pemilihan legislatif)," kata Khotim saat ditemui di Puskesmas Kesamben, Kamis (25/4/2019).

Menurut Khotim, ketika itu kondisi tubuhnya memang sudah terlalu letih. Setelah menyelesaikan rekapitulasi untuk pemilihan presiden (pilpres). Saat itu, dia sudah berniat untuk rehat sebentar dan makan. Namun, ternyata dia lupa dan akhirnya jatuh pingsan.

"Mungkin kecapekan. Kemarin persiapan rekap data penyesuaian, saya dan rekan-rekan lupa makan padahal sudah disiapkan, terus pingsan itu," kata dia.

Akibat insiden itu, rekapitulasi pemilihan legislatif (pileg) di tingkat PPK, untuk sementara dihentikan. Menurut dia, rekapitulasi untuk pileg DPR RI baru akan dilanjutkan malam ini. Khotim mengakui padatnya tahapan pemilu membuat waktu dan tenaga petugas penyelenggara terkuras.

"Rekapnya semua desa sudah selesai, tinggal rekap di kecamatan. Untuk Pilpres sudah kelar kami baru mulai yang pileg ini, seharusnya kami jadwalkan sejak kemarin tanggal 24 April," jelas dia.

Sementara itu, Komisioner KPU Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Partisipasi Masyarakat (Parmas), Muhammad Fathoni mengatakan, hingga saat ini, sudah ada 16 petugas KPPS yang jatuh sakit dan harus mendapatkan perawatan medis.

"Data laporan yang sudah masuk ke KPU, saat ini ada 16 petugas KPPS yang sakit dan harus menjalani perawatan medis. Semuanya dirawat di Puskesmas kecamatan masing-masing," kata dia saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler (ponsel).

Menurut Fathoni, rata-rata petugas KPPS yang jatuh sakit saat bertugas menyelenggarakan pemilu disebabkan faktor kelelahan. Banyaknya pekerjaan sebagai KPPS, membuat kondisi kesehatan mereka menurun drastis.

Dari 16 petugas KPPS yang jatuh sakit, dua di antaranya diketahui berjenis kelamin perempuan. Bahkan, keduanya sempat mengalami pendarahan. Karena, saat bertugas mereka sedang mengandung bayi.

"Ada satu yang sampai keguguran dan janinnya meninggal itu di Wonosalam. Sedangkan satu orang pendarahan, tidak sampai keguguran. Selain itu, ada satu orang petugas pembantu KPU meninggal sehari jelang pemilihan," pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0227 seconds (0.1#10.140)