Pelaku Mutilasi Sangat Profesional, Potong Tubuh di Persendian

Rabu, 15 Mei 2019 - 15:47 WIB
Pelaku Mutilasi Sangat Profesional, Potong Tubuh di Persendian
Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Jatim, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus mutilasi di Pasar Besar Malang (PBM). Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Aksi pelaku pembunuhan yang memutilasi korbannya, dan membuang potongan korban di lantai dua Pasar Besar Malang (PBM), diduga sangat memahami anatomi tubuh.

Selain memahami anatomi tubuh, diperkirakan pelaku juga memiliki gangguan psikologis karena mampu membunuh dan memutilasi korbannya.

(Baca juga: Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang, Seorang Psikopat? )

Adanya dugaan pelaku yang sudah profesional dalam melancarkan aksinya tersebut, diketahui dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan identifikasi terhadap korban yang dilakukan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Jatim.

Kepala Unit Identifikasi dari tim Inafis Polda Jatim, Kompol. Adrial menyebutkan, dari identifikasi terhadap tubuh korbannya, pelaku melakukan pemotongan tubuh korban tepat di bagian persendian.

"Memotongnya persis di bagian persendian, baik di lengan tangan maupun kaki, serta leher korbannya. Persendian merupakan bagian yang mudah diputuskan, dari pada tepat di bagian tulang," terangnya.

Dari olah TKP, Adrial menyebutkan, pelaku memutilasi korbannya di tangga lantai dua menuju lantai tiga PBM. Hal itu diketahui dari berbagai jenis barang bukti yang ditemukan.

"Kondisi TKP nya masih bagus, sehingga masih bisa dilakukan olah TKP. Dari olah TKP yang prosesnya masih berlangsung, kami dapati ada bekas sepanduk plastik yang diduga digunakan alas bagi pelaku untuk memutilasi korban," terangnya.

Lebih lanjut Adrial menyebutkan, di plastik bekas spanduk tersebut, juga masih banyak ditemukan bercak darah. Selain itu, juga ditemukan banyak tulisan yang berisi pesan dan amarah.

Adrial mengungkapkan, dari penyelidikan sementara dengan melihat luka bekas potongan tubuh korban, diduga pelaku menggunakan pisau yang besar dan tajam untuk memotong-motong tubuh korbannya.

Terkait sidik jari korban, dia mengatakan kondisinya masih bisa diselidiki meskipun sebagian sudah mulai membusuk. "Sidik jarinya sudah kami ambil, dan masih bisa dikenali. Korban diperkirakan sudah meninggal dunia sekitar lima hari," ungkap Adrial.

Di TKP, tim Inafis Polda Jatim, dan Polres Malang Kota, juga menemukan bekas-bekas sidik jari. "Secara pastinya kami belum tahu berapa jenis sidik jarinya, tetapi kondisinya masih bagus, ada yang menempel dipenggaris berbentuk segi tiga. Semua kami ambil untuk penyelidikan," tuturnya.

Sejumlah barang bukti yang ada di TKP, termasuk beberapa lembar pakaian juga diteliti secara menyeluruh oleh tim Inafis, yang kemudian dijadikan alat bantu pelacakan menggunakan anjing pelacak.

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengaku, proses penyelidikan ini juga dibantu oleh tim Inafis dari Polda Jatim. "Hari ini tim dari Polda Jatim sudah tiba di Kota Malang, untuk membantu penyelidikan kasus ini," imbuhnya, Rabu (15/5/2019).
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7816 seconds (0.1#10.140)