ASN di Lumajang Ini, Ngembat Motor Milik Temannya Sesama ASN

Senin, 22 Juli 2019 - 17:18 WIB
ASN di Lumajang Ini, Ngembat Motor Milik Temannya Sesama ASN
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban mempertemukan oknum aparatur sipil negara (ASN) yang menjadi tersangka pencurian, dengan korbannya yang juga ASN. Foto/Ist.
A A A
LUMAJANG - Sebanyak 10 unit sepeda motor hasil penyitaan dalam operasi dari rumah ke rumah yang digelar Polres Lumajang, dikembalikan kepada pemiliknya yang sah.

(Baca juga: Matasan, Oknum ASN Lumajang Ditangkap Tim Cobra Karena Curanmor )

Proses pengembalian sepeda motor tersebut, dipimpin langsung oleh Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban di Mapolres Lumajang, Senin (22/7/2019).

Sepeda motor yang disita dalam operasi motor bodong di desa-desa, dan pasar hewan tersebut, berhasil diungkap identitas pemiliknya setelah dilakukan penyelidikan dengan melibatkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri, Cabang Surabaya.

"Para pemilik yang sah, bisa mengambil sepeda motornya secara gratis di Mapolres Lumajang. Cukup membuktikan dengan membawa STNK dan BPKB yang asli, dan sesuai dengan sepeda motor tersebut," ujar Arsal.

Dari sebanyak 10 motor yang dikembalikan, ada satu motor yang unik, yakni Honda GL Max warna hitam. Bukan motornya yang unik, namun motor tersebut adalah hasil ungkap Tim Cobra Polres Lumajang, dengan tersangka seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Matasan.

Saat ini, Matasan juga telah mendekam di sel tahanan Polres Lumajang, karena memiliki sepeda motor hasil curian. Barang bukti sepeda motor hasil curian tersebut, ternyata juga milik seorang anggota ASN.

"Anehnya, baik korban maupun tersangka merupakan ASN dalam satu instansi di lingkungan Pemkab Lumajang. Korbannya bernama Masfudi, warga Desa Sumbersuko, Kabupaten Lumajang. Saat dipertemukan, Matasan sempat canggung bertemu dengan korban yang juga rekan kerjanya," tuturnya.

Saat ditanya Arsal, Masfudi bercerita bahwa dirinya pernah curiga dengan motor yang digunakan oleh tersangka. Saat itu, dia sudah disuruh oleh pelaku untuk melihat nomor rangka serta nomor mesin sepeda motor tersebut, namun kondisinya sudah digosok sehingga tidak bisa dilihat.

Seusai mengembalikan motor tersebut, Arsal menghimbau agar warga tidak terpengaruh dengan harga murah kendaraan bermotor. "Saya berharap kepada masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati jika ditawari motor dengan harga terlampau murah. Bisa jadi motor tersebut adalah motor hasil tindak kejahatan," tegasnya.

Dia meminta, masyarakat agar selalu menanyakan STNK serta BPKB yang asli setiap kali akan membeli kendaraan bermotor bekas. Jangan bangga ikut dalam lingkaran kriminal, karena di balik motor-motor bodong seperti ini, ada warga lain yang trauma, terluka atau bahkan meninggal dunia karena kasus kriminal.

Masdufi sangat berterima kasih dengan kinerja Kapolres Lumajang, dan Tim Cobranya. "Saya sudah ikhlas dan tidak terlalu berharap motor ini kembali. Namun beberapa waktu yang lalu melalui grup Facebook Sahabat MAS, saya membaca ditemukan motor yang sekilas mirip milik saya yang hilang. Saya bergegas ke Mapolres Lumajang, dan syukurlah motor saya bisa kembali," ujarnya bahagia.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6299 seconds (0.1#10.140)