Ini Lima Istri SS, Bapak Bejat yang Tega Setubuhi Anak Kandung

Kamis, 01 Agustus 2019 - 16:53 WIB
Ini Lima Istri SS, Bapak Bejat yang Tega Setubuhi Anak Kandung
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban, memeriksa tersangka SS (44) yang tega mencabuli anak kandungnya sejak tahun 2015 silam. Foto/Ist.
A A A
LUMAJANG - Tersangka SS (44) warga Candipuro, yang tega menyetubuhi putri kandungnya sendiri lebih dari 50 kali sejak tahun 2015, ternyata memiliki lima orang istri.

(Baca juga: 50 Kali Cabuli Anaknya, Pria Beristri 5 Ini Babak Belur, Ada Apa? )

Tiga istrinya telah dinikahi secara sah. Sedangkan dua orang istri lainnya, dinikahi secara siri oleh tersangka. Istri pertamanya berinisial Kas (41), dinikahi tersangka pada tahun 1996, dan dikaruniai seorang putri berinisial FW (22).

Namun, pernikahan tersebut tidak berlangsungnya lama. Lantaran pada tahun 1999, keduanya memilih bercerai. Pada tahun 2000, SS bertemu dengan perempuan berinisial Wah (39), dan langsung melakukan pernikahan siri.

Dari pernikahan dengan Wah, SS memiliki seorang anak perempuan sebut saja Bunga (19) yang kemudian menjadi korban kebejatan sang ayah kandung.

Pada tahun 2002, SS kembali menikah, kali ini dengan Sul (42). Sul dinikahi secara resmi, dan dikaruniai anak berinisial FH (11). Namun, pernikahan sah ini bubar di tahun 2004.

Tidak kapok untuk menikah, SS kembali mempersunting perempuan berinisial NL (34). Mereka menikah siri di tahun 2006 dan dikaruniai seorang anak berinirial FR (11). Pernikahan siri ini hanya berlangsung tiga bulan saja, dan SS pergi meninggalkan NL.

Tahun 2012, SS kembali berpetualang untuk menikahi seorang perempuan berinisial LS (44). Mereka menikah secara resmi di tahun 2012, tetapi hingga kini mereka tidak dikaruniai anak.

Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban menerangkan, saat sebelum ditangkap polisi akibat perbuatan bejatnya, SS tinggal di rumah istri terakhirnya di Pronojiwo. Sedangkan dua anaknya tinggal di Candipuro.

"SS menikah sebanyak lima kali. Empat istrinya telah diceraikannya begitu saja. Dua mantan istrinya tinggal di Malang," tutur Arsal.

Bagi Arsal, peristiwa ini harus menjadi pembelajaran bersama. Kelakuan bejat SS berawal dari kebiasaannya menonton film porrno. "Akibat terlalu sering nonton film porno, akan berpotensi berkembang menjadi pornoaksi," tegasnya.

Akibat kebiasaan menyaksikan film porno tersebut, SS menjadi tidak bisa berpikir waras. Bahkan, anak kandungnya sendiri berpuluh kali digagahi.

"Saya pesan kepada masyarakat, untuk tidak mengkonsumsi konten pornografi, karena bisa merusak mental dan pola pikir seperti yang terjadi pada SS," pungkas Arsal.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2013 seconds (0.1#10.140)