Gunung Arjuna dan Gunung Panderman 4 Kali Dibom Air

Minggu, 04 Agustus 2019 - 14:07 WIB
Gunung Arjuna dan Gunung Panderman 4 Kali Dibom Air
Helikopter Mi-8 yang dioperasikan BNPB, menebarkan air di atas hutan yang terbakar di lereng Gunung Arjuna. Foto/Ist.
A A A
KOTA BATU - Helikopter Mi-8 yang dioperasikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), harus bekerja keras memadamkan api di lereng Gunung Arjuna, dan Gunung Panderman.

(Baca juga: Jasa Tirta I beri Dukungan Pemadaman Kebakaran di Gunung Arjuna )

Pemadaman api yang membakar hutan dan lahan dengan sistem bom air ini, sudah dilakukan sejak Sabtu (3/8/2019) kemarin, dan dilanjutkan pada Minggu (4/8/2019) pagi hingga siang.

Setelah terbang dari Lanud Abdulrachman Saleh, helikopter Mi-8 melakukan observasi kondisi titik kebakaran hutan dan lahan di kedua gunung. Setelah itu dilakukan upaya pemadaman dengan mengambil air di Waduk Selorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Abdul Rochim mengatakan, bom air di lereng Gunung Arjuna mulai dilakukan sekitar pukul 10.14 WIB.

"Setelah satu kali melakukan bom air ke lereng Gunung Arjuna, helikopter melakukan bom air ke lereng Gunung Panderman, yang sejak Sabtu (3/8/2019) kembali terbakar," terangnya.

Bom air di lereng Gunung Panderman, dilakukan sebanyak tiga kali. Yakni pada pukul 10.47 WIB, kemudian dilanjutkan pada pukul 11.15 WIB, dan terakhir dilakukan pada pukul 11.44 WIB.

"Operasi pemadaman kebakaran hutan di lereng Gunung Arjuna, dan Gunung Panderman, menggunakan bom air dihentikan pada pukul 12.00 WIB, karena helikopter harus mengisi ulang bahan bakar di Lanud Abdulrachman Saleh," ujarnya.

Dia menyebutkan, hingga pukul 13.03 WIB, luas lahan dan hutan yang terbakar di petak 212 lereng Gunung Panderman, mencapai luas sekitar 17 hektar, dan total luas area hutan 1.116,6 hektar.

Kondisi saat ini angin yang bertiup di lereng Gunung Panderman, dan Gunung Kawi, cukup kencang, sehingga api merembet ke arah Gunung Gentong. Pemadaman tidak dapat dilakukan secara manual, karena medan yang curam.

"Tim gabungan dari Perhutani, BPBD Kota Batu, dan warga dengan jumlah 20 orang, masih melakukan koordinasi untuk penanganan lebih lanjut," pungkas Rochim.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.6691 seconds (0.1#10.140)