Spesialis Pembobol Rumah Kosong Pakai Sampah Amati Targetnya

Senin, 09 September 2019 - 17:03 WIB
Spesialis Pembobol Rumah Kosong Pakai Sampah Amati Targetnya
Nurhaji (46), spesialis rumah kosong saat dibawa menggunakan kursi roda usai ditembak polisi. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Nurhaji (46) warga Desa Brangkal, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, ini hanya bisa meringis kesakitan di atas kursi roda, setelah ditembak polisi.

(Baca juga: Spesialis Pembobol Rumah Kosong Ambruk Didor Polisi )

Kaki kiri penjual nasi goreng itu harus dipasang gips usai tertembus peluru petugas Resmob Satreskrim Polres Mojokerto Kota. Ia ditembak lantaran berusaha merebut senjata api (senpi) polisi saat ditangkap di Jalan Semeru, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto pada Minggu (8/9/2019) malam.

Kepada polisi, bapak empat anak ini mengaku sudah melakukan aksi pembobolan rumah di 19 tempat kejadian perkara (TKP). Sepanjang aksinya, Nurhaji selalu memilih rumah kosong untuk dijadikan sasaran. Bermodal linggis, ia merusak gembok dan memanjat genting rumah korbannya.

"Biasanya saya lihat (melakukan pengamatan) dulu selama dua hari, apakah rumah itu kosong atau tidak," kata Nurhaji ketika ditanya Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Sigit Dany Stiyono saat konferensi pers, Senin (9/9/2019).

Nurhaji memang bukan pencuri sembarangan. Ia memiliki cara tersendiri untuk menentukan titik sasaran. Dalam beraksi ia selalu mengendarai sepeda angin. Selaim itu ia juga menggunakan sampah untuk mengidentifikasi rumah yang bakal dijadikan targetnya.

"Saya lempar sampah ke teras rumah itu. Besoknya saya cek dibersihkan atau tidak. Kalau tidak dibersihkan berarti kosong. Selain itu juga kondisi lampu teras saat siang hari, hidup atau mati. Kalau hidup dua hari berarti rumah itu juga kosong," jelasnya.

Usai memastikan rumah dalam keadaan kosong, malam harinya, Nurhaji baru menjalankan aksinya. Bermodal linggis, ia merusak gembok pagar dan langsung naik ke atap. Ia lantas menjebol plafon untuk bisa masuk ke dalam rumah.

"Saya terpaksa mencuri karena berjualan nasi goreng sepi. Uang hasil mencuri saya gunakan untuk kebutuhan keluarga, termasuk membayar biaya sekolah dan membantu kakak saya yang sakit liver," aku Nurhaji.

Sementara itu, Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Sigit Dany Stiyono mengatakan, Nurhaji memang spesialis curat pembobol rumah kosong. Selama beraksi di 19 TKP, ia selalu beraksi seorang diri, tanpa bantuan siapapun.

"Pelaku ini memang cukup lihai dan dia merupakan spesialis pembobol rumah kosong. Dia selalu menggunakan sarung tangan untuk saat beraksi untuk menghindari sidik jari yang tertinggal di TKP," ungkapnya.

Selain itu, pria yang indekos di wilayah Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto ini, juga selalu membawa dua buah jaket ketika menjalankan aksi kejahatannya membobol rumah. Hal itu agar sulit untuk diidentifikasi.

"Pelaku menggunakan dua jaket yang berbeda, pada saat masuk dan keluar rumah. Itu untuk mengelabuhi," pungkas Kapolres.

Nurhaji, 46, spesialis pembobol rumah kosong ini ambruk ditembak Tim Resmob Satreskrim Polres Mojokerto Kota. Pria paruh baya asal Desa Brangkal, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik ini, ditangkap usai beraksi pada Minggu (8/9) malam.

Setelah aksinya membobol rumah Ahmad Fathoni Hadi di Lingkungan Bancang, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, kepergok polisi. Dalam penangkapan itu, polisi menyita uang Rp7 juta, perhiasan 21 gram, dua buah jaket, sarung tangan, serta linggis.

Dari hasil penyidikan, Nurhaji diketahui sudah beraksi di 19 TKP. Sasarannya yakni seluruh rumah kosong. Mayoritas, rumah milik warga di wilayah Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5185 seconds (0.1#10.140)