Patok Batas Indonesia-Papua Nugini 52 Tahun Tak Tersentuh Patroli

Minggu, 27 Oktober 2019 - 16:44 WIB
Patok Batas Indonesia-Papua Nugini 52 Tahun Tak Tersentuh Patroli
Prajurit Yonif Raider 509 Divif 2 Kostrad, menemukan patok batas Indonesia-Papua Nugini, MM.7 yang sudah 52 tahun tidak tersentuh patroli. Foto/Yonif Raider 509 Divif 2 Kostrad
A A A
KEEROM - Sungguh luar biasa perjuangan para prajurit Yonif Raider 509 Divif 2 Kostrad, dalam menjaga dan menemukan patok batas wilayah Indonesia, dengan Papua Nugini.

(Baca juga: Patok Batas di Pegunungan Bintang Ditemukan Prajurit Kostrad )

Patok batas kedua negara, yang sudah 52 tahun ini tidak tersentuh oleh kegiatan patroli, yakni patok MM. 7 berhasil ditemukan para prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Papua Nugini.

Adanya penemuan patok MM. 7 tersebut, diungkapkan Komandan Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini Yonif Raider 509 Divif 2 Kostrad, Letkol Inf Wira Muharommah dalam keterangan tertulisnya di Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Papua.

Dijelaskan Wira, selain melaksanakan pengecekan patok perbatasan yang belum pernah dilakukan pemeriksaan semenjak di pasang. Tugas lain para prajurit ini, juga melaksanakan kegiatan teritorial serta membina kesadaran bela negara masyarakat di wilayah perbatasan.

"Itu dilakukan untuk menunjukkan kehadiran negara di wilayah perbatasan, sebagai bagian dari pemberdayaan wilayah pertahanan, khususnya wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini," jelasnya.

"Dengan penuh perjuangan, patok perbatasan yang tertutup oleh lumut dan pepohonan mulai diinventarisir, dibersihkan dan diberi tanda. Tim berhasil menemukan patok MM. 7 di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, yang sudah 52 tahun hilang," tuturnya.

Atas prestasi yang dicapai, alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 2001 ini mengapresiasi kinerja dan upaya yang telah ditempuh anggotanya di perbatasan.

"Saya patut memberikan penghargaan yang tinggi, sekaligus bangga atas keberanian para prajurit. Diawal, memang ada rasa kekhawatiran dikarenakan memang medan yang akan ditempuh sangatlah jauh, dengan melewati tiga pegunungan, dan harus melewati tiga sungai di sekitar Distrik Oksamol," terangnya.

"Tidak terbayangkan selama enam hari mereka berada di daerah yang tidak terjamah oleh siapapun, bagaimana mereka harus survive dengan perbekalan logistik yang dibawa seadanya," tandasnya.

Patok Batas Indonesia-Papua Nugini 52 Tahun Tak Tersentuh Patroli


Sementara itu Komandan Kompi (Danki) B Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini Yonif Raider 509 Divif 2 Kostrad, Lettu Inf. Rahmat Hidayat mengungkapkan, bahwa tim ini memulai perjalanan patroli sejak Selasa (15/10/2019), dipimpin Serda Enos Vicramzah Kayai, dan Perwira Topografi Kodam XVII Cenderawasih.

Mereka menyusuri medan yang cukup sulit dan cuaca yang sangat ekstrim. "Karena selama 52 tahun belum ada yang pernah melewati, tentunya tim harus bekerja keras membuka jalan dan mencari lokasi patok yang telah lama hilang," ujar Rahmat.

Menurut Rahmat, cuaca di wilayah tersebut hampir setiap hari tertutup kabut, suhu berkisar antara 13-17 derajat celsius di malam hari, dan 17-20 derajat celsius pada siang hari.

"Hal ini yang menyebabkan patok perbatasan yang dibangun pada tahun 1967 itu, di wilayah tersebut belum pernah terjamah oleh siapapun, helikopter pun tidak bisa terbang dengan cuaca tersebut," serunya.

Rahmat menjelaskan, tim bergerak mulai dari kampung terdekat, yakni Kampung Honkuding, Distrik Oksamol, dengan menyusuri medan yang bervariasi dengan ketinggian antara 2.250-3.300 meter di atas permukaan laut (mdpl).
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2516 seconds (0.1#10.140)