Jenderal Bintang Dua Ini, Melepas Prajuritnya ke Kongo

Rabu, 06 November 2019 - 05:08 WIB
Jenderal Bintang Dua Ini, Melepas Prajuritnya ke Kongo
Pangdivif 2 Kostrad, Mayjen TNI Tri Yuniarto melepas prajurit Yonif Para Raider 503 Divif 2 Kostrad ke Kongo, sebagai pasukan perdamaian. Foto/Penerangan Divif 2 Kostrad
A A A
MOJOKERTO - Para prajurit dari Yonif Para Raider 503 Divif 2 Kostrad, yang bermarkas di Kabupaten Mojokerto, penuh semangat berangkat mengemban misi perdamaian dunia.

(Baca juga: Atap SDN Gentong Ambruk, Seluruh Sekolah Diliburkan, Ada Apa? )

Pelepasan sebanyak 557 prajurit dari salah satu satuan elit di tubuh TNI AD ini, dipimpin langsung oleh Pangdivif 2 Kostrad, Mayjen TNI Tri Yuniarto.

Mereka akan tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) RDB XXXIX-B Monusco Kongo, yang mendapatkan kehormatan sekaligus kepercayaan dalam misi pemeliharaan perdamaian di bawah komando PBB.

Prajurit Kostrad ini, akan melaksanakan tugas menjaga perdamaian dunia di wilayah Kongo, selama satu tahun. Pasukan ini akan dipimpin oleh Mayor Inf. Hadrianus Yossy S.B.

"Selaku Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad dan pribadi, saya mengucapkan selamat atas terpilihnya para prajurit sekalian sebagai pasukan perdamaian yang tergabung dalam Satgas RDB XXXIX-B Monusco Kongo, di bawah naungan bendera PBB," ujar jenderal bintang dua tersebut.

"Kita semua berharap, selama pelaksanaan tugas nanti kalian bisa menjaga kehormatan dan nama baik Divisi Infanteri 2 Kostrad, TNI-AD, TNI serta Bangsa Indonesia. Dan dapat menjadi modal awal yang baik untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan tugas," imbuhnya.

Lebih lanjut dia menegaskan, para prajurit yang diberangkatkan ke Kongo ini, merupakan prajurit terpilih dari Satuan Jajaran Divif 2 Kostrad untuk menjadi duta-duta perdamaian dunia sebagai Kontingen Garuda di bawah bendera PBB. "Saya berpesan, pelaksanaan tugas ini harus dipertanggungjawabkan, serta dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," tegasnya.

Selama menjalankan tugas di luar negeri, para prajurit diharapkannya senantiasa memelihara hubungan dan koordinasi yang baik dengan kontingen negara lain yang bertugas di daerah tersebut, serta membina komunikasi dan interaksi sosial yang baik dengan masyarakat setempat.

Dia juga mengharapkan para prajurit senantiasa mengobarkan semangat pantang menyerah dan rela berkorban, serta selalu bersikap profesional dan proporsional setiap menghadapi permasalahan. Tugas yang diemban harus dilaksanakan dengan berpedoman kepada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI, serta standar operasi yang telah ditentukan oleh PBB.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.0747 seconds (0.1#10.140)