Keluarga Almarhumah Shinta, Menanti Tanpa Kepastian

Minggu, 19 Agustus 2018 - 07:48 WIB
Keluarga Almarhumah Shinta, Menanti Tanpa Kepastian
Keluarga almahumah Shinta Putri Diana Pertiwi, menanti kedatangan jenazah tanpa kepastian waktu. Foto/SINDONews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Pemulangan jenazah almarhuman Shinta Putri Diana Pertiwi, mahasiswa kedokteran Universitas Bayreuth, Jerman, hingga saat ini belum ada kejelasan waktu.

Pada Jumat (17/8/2018), Umi Salamah, ibu kandung almarhumah Shinta Putri Diana Pertiwi, sempat mengabarkan kepada Sindonews, bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jerman, telah mememberi tahu jadwal kepulangan jenazah.

"Mereka (KJRI) mengirimkan pesan, bahwa jenazah akan diberangkatkan dari Jerman, pada Jumat (17/8/2018). Diperkirakan tiba di Indonesia, Minggu (19/8/2018)," ujar Umi, dengan penuh harapan segera bisa memakamkan puteri tersayangnya tersebut.

Namun, jadwal yang sudah disampaikan oleh KJRI di Jerman, tersebut, hingga Minggu (19/8/2018) pagi, sekitar pukul 06.30 WIB, belum juga terealisasikan.

Bahkan, Umi yang dihubungi Sindonews mengatakan, hingga saat ini belum ada informasi resmi dari KJRI maupun Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) terkait jadwal kepulangan jenazah.

"Awalnya diinformasikan hari Jumat (17/8/2018) jenazah sudah diberangkatkan. Tetapi, sekarang saya dapat informasi dari Kemenlu, bahwa pemulangan diupayakan secepatnya, karena masih menunggu jadwal kargo penerbangan," ungkapnya penuh kesedihan.

Kesedihan mendalam, sangat dirasakan keluarga almarhumah Shinta Putri Diana Pertiwi. Harapan untuk bisa segera menyholatkan jenazah, dan memakamkannya kembali tertunda tanpa kepastian waktu.

Umi mengaku, berdasarkan informasi dari Kemenlu terkait jadwal pemulangan jenazah. Akhirnya, keluarga memutuskan untuk mempersiapan prosesi penjemputan jenazah di Jakarta, sejak Sabtu (18/8/2018).

"Keluarga juga sudah memesan kargo untuk membawa jenazah dari Jakarta, ke Kota Malang. Tetapi sekarang belum ada kepastian kapan tiba dari Jerman. Sementara, kami semua hari Senin (20/8/2018) sudah harus kembali bekerja mengabdi ke negara," ungkap Umi.

Persiapan menyambut jenazah sudah dilaksanakan sejak Jumat (17/8/2018). Termasuk menyiapkan masjid untuk sholat jenazah, dan penyiapan pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bandulan.

Panjatan doa, dan pembacaan Tahlil, juga terus dilakukan hingga saat ini di rumah duka Jalan Raya Bandulan XII, Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

"Kami sudah tidak tahu lagi harus mengadu kepada siapa lagi. Keinginan kami hanyalah jenazah anak kami segera bisa dipulangkan, dan dimakamkan," ujar Umi dibalut rasa duka yang mendalam.

Shinta Putri Diana Pertiwi, puteri kedua pasangan Agus Salim, dan Umi Salamah ini, ditemukan meninggal dunia pada Kamis (9/8/2018) petang waktu Jerman. Setelah sehari sebelumnya, berolahraga renang di Danau Trebgaster, Jerman.

Mahasiswa pasca sarjana kedokteran forensik di Universitas Bayreuth tersebut, sudah lima tahun ini menempuh pendidikan kedokteran di Jerman. Dia dikenal sebagai pribadi yang ceria, ramah, serta menjunjung tinggi toleransi.

Sebagai pemeluk Islam yang taat, selama hidupnya almarhumah selalu mengamalkan Islam yang Rahmatan Lilalamin. Agama yang menjadi ratmah bagi semua makhluk di dunia.

Berkat kuatnya rasa toleransi itulah, dia sangat dicintai oleh semua orang. Termasuk, para teman, dan orang-orang yang ditemuinya selama hidup di Jerman, meskipun berbeda agama, suku, dan ras.

Semua merasa kehilangan senyum cantik, dan keramahannya. Semua berharap, jenazahnya bisa segera tiba di Kota Malang, kota kelahirannya, dan bersemayam dalam damai abadi. Baca Juga: Shinta, Gadis Ceria, Ramah, dan Menjunjung Nilai Toleransi
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.3632 seconds (0.1#10.140)