Banyak Jamaah Nyantri di Ponpes Malang Bukan karena Ponorogo Mau Kiamat

Kamis, 14 Maret 2019 - 14:00 WIB
Banyak Jamaah Nyantri di Ponpes Malang Bukan karena Ponorogo Mau Kiamat
Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto saat memberikan keterangan pers, Kamis (14/3/2019).(Foto: Avirista/Okezone)
A A A
MALANG - Adanya ajaran kiamat sudah dekat membuat pejabat harus turun tangan langsung, mengecek dan memberi penjelasan sedetail mungkin kepada masyarakat.

Apalagi doktrin tersebut membuat puluhan warga Desa Watubonang, Ponorogo pindah ke sebuah pondok pesantren (ponpes) di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang.

Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto mengakui telah ada pertemuan dari jajaran kecamatan, kepolisian, tokoh ulama, dan pengasuh ponpes yang disebut mengajarkan doktrin tentang kiamat dan aliran Nabi Musa As. (Baca juga: Ajaran Sesat Siarkan Kiamat Sudah Dekat, Warga Tinggalkan Kampungnya)

"Dari hasil tabayyun (kroscek), sudah dilakukan pada hari selasa dari mulai pukul 15.00-17.30 WIB dengan hasil informasi yang didapati itu tidak benar. Kita meng-counter isu itu dengan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan tabayyun," bebernya di Mapolres Batu, Kamis (14/3/2019).

Sebelumnya sejumlah tokoh dari Pemerintah Kecamatan Kasembon, kepolisian, tokoh ulama, dan tokoh masyarakat menggelar mediasi sekaligus konferensi pers terkait isu yang beredar difasilitasi oleh Polres Batu.

Dalam pertemuan yang digelar Rabu malam 13 Maret 2019 diperoleh hasil bahwa isu terkait doktrin kiamat sudah dekat, telah dipelintir oleh segolongan pihak yang mengatasnamakan Ponpes di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang yakni Ponpes Miftahu Falahil Mubtadiin.

Camat Kasembon Hendra Trijahjono menjelaskan, ponpes di Dusun Polosari memang kerap dibanjiri jamaah tiap menjelang bulan puasa. Namun, mereka hanya nyantri untuk memperdalam ilmu agama Islam dan akan kembali ke tempat tinggalnya usai bulan puasa, bukan lantaran kiamat sudah dekat.

"Memang ada jamaah-jamaah di sana. Itu keterangan dari pondok pesantren. Tapi dalam rangka persiapan jelang kegiatan Bulan Ramadan. Sehingga, ada terjadi peningkatan jamaah biasa setiap tahun jelang bulan Ramadan," kata Hendra di Polres Batu, Kamis (14/3/2019).

Pihak kecamatan bersama kepolisian dan tokoh ulama di Kabupaten Malang, pun telah melakukan kroscek ke Ponpes mengenai aktivitas warga asal Ponorogo sebagaimana informasi yang beredar.

“Kita sudah mengklarifikasi langsung kepada Gus Muhammad Romli, pemimpin Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kasembon, Kabupaten Malang, kemarin. Pesantren itulah yang didatangi puluhan warga Ponorogo,” tuturnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1398 seconds (0.1#10.140)