Permintaan Ikan Cupang Melonjak Gara-gara DBD Merebak

Rabu, 06 Februari 2019 - 14:04 WIB
Permintaan Ikan Cupang Melonjak Gara-gara DBD Merebak
Sejak sebulan terakhir, permintaan ikan cupang predator jentik nyamuk ini mengalami peningkatan hingga 60 persen.Foto/Dok
A A A
TULUNGAGUNG - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kini merebak di berbagai daerah membawa berkah tersendiri bagi petani ikan cupang di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Sejak sebulan terakhir, permintaan ikan predator jentik nyamuk ini mengalami peningkatan hingga 60 persen. Para pemesannya bukan hanya dari dalam kota saja, bahkan sampai ke luar pulau Jawa. (Baca juga: DBD Mewabah, Wabup Jombang Intruksikan PSN Serentak)

Seorang pembudidaya ikan cupang, Aris Setyobudi mengatakan, jika biasanya penjualan ikan hanya 2.000 ekor per pekan, kini bisa sampai 3.000 ekor lebih. Pesanan bukan cuma di Jawa saja, kata dia, sampai ke Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Bali.

"Harganya Rp2.000 - Rp3.500 per ekornya. Tergantung jenis dan ukuran ikan," kata Aris kepada wartawan di tempat ternaknya Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jatim, Rabu (6/2/2019).

Dia mengatakan, ikan cupang dijual biasanya kalau sudah berusia 1,5 bulan setelah dibesarkan di kolom koloni. Bukan cuma enak dipandang sebagai ikan hias, jenis ikan ini juga diminati masyarakat setelah maraknya kasus DBD. (Baca juga: Data Jumlah Penderita DBD di Jombang Simpang Siur)

"Pada saat ini permintaan meningkat, karena ikan cupang bisa memakan jentik nyamuk yang menjadi penyebab demam berdarah," kata Aris.

Menurut dia, justru dengan memakan jentik nyamuk, kualitas ikan cupang semakin baik, ketimbang cacing sutra. Sebab, akan muncul warna yang lebih tajam, dan membuat fisik ikan lebih cantik."Ikan aduan ini juga lebih agresif. Dan untuk peternak, ini bisa menghasilkan anakan yang bagus," ujar dia.

Makanya, Aris tidak heran saat kasus DBD merebak, permintaan cupang melonjak. Karena ikan ini menjadi alternatif dalam memberantas jentik nyamuk. Satu jentik ikan saja, kata dia, bila ditempatkan di dalam bak mandi, mampu memakan seluruh jentik nyamuk. (Baca juga: DBD Mewabah, Permintaan Trombosit Melonjak 300 Persen)

"Ukuran ikan yang kecil juga tidak banyak menghasilkan kotoran maupun menimbulkan bau amis," kata Aris.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.8725 seconds (0.1#10.140)